Tidar News – Pemerintah Kota Magelang siap berkomitmen menuntaskan masalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang masih ada di wilayahnya.
Program bantuan RTLH, khususnya MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), terus diupayakan oleh pemerintah, dimana perbaikan rumah diupayakan untuk meningkatkan derajat kenyamanan, keamanan dan kesehatannya.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Magelang Tahun 2020, Kawasan Kumuh Kota Magelang tersisa 39,91 Ha atau 2,15 % dari luas kota, dengan spectrum meliputi akses air minum (capaian 96,05persen), Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 2.579 unit (data tahun 2019), dan sanitasi layak (capaian 97,18persen).
Sedangkan jumlah backlog perumahan masih tersisa sebanyak 9.761 backlog kepemilikan dan 4.973 backlog hunian tumpangan.
“Kondisi fisik bangunan adalah salah satu indikator untuk menilai tingkat kekumuhan suatu daerah. Oleh karena itu peningkatan kualitas rumah tidak layak huni merupakan faktor menunjang untuk mengurangi tingkat kekumuhan dan mencegah adanya kawasan kumuh baru,” jelas Bowo Adrianto, Kepala Disperkim Kota Magelang di kantor Pemkot Magelang, Kamis (9/2/2023).
Bowo mengungkapkan tahun ini pemerintah menrgetkan penanganan RTLH sebanyak 730 unit, data tersebut belum termasuk dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang merencanakan sebanyak 200 unit.
Penanganan RTLH berkolaborasi dengan Kodim 0705/Magelang.
“Dua tahun ini kami mengalokasikan anggaran untuk penanganan RTLH melalui APBD 2022 dan 2023.”Lanjutnya.
Pada tahun 2022 pemerintah berhasil melakukan kegiatan perbaikan RTLH dengan anggaran APBD sebanyak 187 unit rumah, selanjutnya pada tahun 2023 dialokasikan anggaran dari APBD untuk perbaikan 730 RTLH,” papar Bowo.
Adapun untuk mengurangi backlog di Kota Magelang, saat ini Pemerintah Kota Magelang telah memiliki 3 Rusunawa dan 2 Rumah Khusus (Rusus).
Rusunawa yang telah terbangun berada di Kelurahan Potrobangsan, Kelurahan Wates, dan Kelurahan Tidar Utara.
Sedangkan lokasi Rusus berada di Kelurahan Wates dan Kelurahan Kedungsari Kota Magelang, Jawa Tengah.
Bowo menambahkan, Kota Magelang juga mendapatkan bantuan hunian dari Pemprov Jateng dari program “Tuku Lemah Oleh Omah” di Kampung Tulung.
Terdapat 21 unit rumah tipe 36 sudah dibangun dan dihuni oleh warga eks Rusunawa Potrobangsan yang memenuhi persyaratan.
Dari data tahun 2022 kawasan kumuh di Kota Magelang tinggal tersisa sebesar 26,30 Ha.(*)