Tidar News – Magetan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magetan wilayahnya didominasi berada di kaki Gunung Lawu yang kaya akan wisata alam seperti puncak gunung, danau, air terjun, dll.
Berlibur bersama teman-teman atau dengan pasangan pastinya sangat mengasyikan. Anda bisa puas bersenang-senang, melihat berbagai macam pemandangan yang pastinya menyejukkan mata dan merilexsasikan pikiran.
Untuk menikmati liburan yang indah dan menyenangkan, Anda tidak perlu jauh-jauh keluar negeri karena Indonesia juga kaya akan potensi alamnya yang bisa Anda kunjungi. Terlebih jika Anda tinggal di Magetan atau sedang berlibur ke Jawa Timur wisata bisa anda pilih dan akan menantang adrenalin.
Puncak Lawu berada di Gunung Lawu, obyek wisata ini banyak dikenali oleh wisatawan pendaki baik wisatawan domestik maupun turis mancanegara.
Daya tarik dari wisata ini salah satunya tempat yang bisa digunakan untuk menikmati keindahan alam, hutan alam, tanaman khusus dan hewan, dan pemandangan alam yang indah.
Bahkan, tempat ini kono juga digunakan untuk ritual mistis karena ada banyak warisan Raja Brawijaya V. Karena keelokan tempat ini, tidak heran jika Puncak Lawu banyak didatangi oleh para pendaki baik yang berasal dari kota Jakarta bahkan dari mancanegara.
Dari semua keindahan alam Gunung Lawu, tenyata Gunung ini juga menyimpan berbagai misteri yang sampai sekarang masih dipercayai oleh masyarakat Indonesia.
Jika anda akan mendaki Gunung Lawu dan mengharap sampai puncak tertinggi Gunung Lawu Anda harus menjauhi beberapa pantangan saat mendaki Lawu.
Berikut ini ulasan Misteri Gunung Lawu Via Candi Cetho, Via Cemoro Kandang, Via Cemoro Sewu dan berbagai Pantangannya.
Misteri Gunung Lawu dan Pantangannya
Gunung Lawu memiliki bermacam misteri dari pendaki yang hilang sampai muncul sosok misterius penunggu alam Gunung Lawu.
Jika Anda ingin mendaki Gunung Lawu sebaiknya baca artikel ini dengan seksama karena memberikan informasi terpercaya.
Berikut daftar pantangan saat mendaki Gunung Lawu:
- Jangan berniat buruk
Jika Anda mendaki Gunung Lawu perlu diingat yang pertama adalah niat awal mendaki, jangan sampai Anda memiliki niat yang buruk. Sebab, selama ini Gunung Lawu masih sering digunakan untuk kegiatan spiritual.
Pendaki dilarang ambisi untuk sampai puncak, nikmati saja perjalanannya sampai mendapat bonus yakni puncak gunung Lawu.
- Jangan bercanda
Selain jangan bercanda Anda juga harus memperhatikan sikap dan sopan santun. Pendaki dilarang bercanda sembarangan seperti mengumpat dan lainnya. Sebab, mendaki harus dengan konsentrasi yang ekstra agar tidak tersesat maupun tertinggal rombongan.
- Dilarang mengeluh
Mitos selanjutnya, jika mendaki gunung ini diusahakan untuk tidak mengeluh, lelah boleh tapi jangan sampai mengeluh keterlaluan. Pendaki sejati pasti punya trik dan tips agar tidak mengeluh dan menikmati pendakian.
- Hindari pakaian mrutu sewu
Titis Sri Jawoto pernah mengatakan, pendaki tidak boleh memakai pakaian baik baju atau kaus dengan motif mrutu sewu. Motif ini akan terlihat samar jika berada di antara pepohonan, sehingga jika si pemakai tersesat akan sulit ditemukan dan kemungkinan hilang besar.
- Dilarang pakai baju hijau
Mitos lain tentang misteri Gunung Lawu ialah pendaki dilarang memakai atribut berwarna hijau pupus menyerupai dedaunan. Hal ini dikarenakan jika tersesat akan sudah ditemukan oleh tim sar dan relawan.
Misteri Gunung Lawu Via Candi Cetho
Misteri Candi Cetho
Jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho terdapat candi yang terbuat dari batu sepanjang jalur pendakian.
Candi yang berlokasi di Desa Cetho ini dibagun sekitar akhir kekuasaan Kerajaan Majapahit. Sehingga bernuansa Budha, namun aslinya candi ini lebih ke kepercayaan yang dianut Hindu.
Jalur Moksa Raja Terakhir Majapahit
Gunung Lawu juga menjadi tempat moksanya raja terakhir Majapahir yakni Prabu Brawijaya V.
Kabar mengatakan Prabu Brawijaya V melaksanakan moksa di Puncak Hargo Dalem dengan ketinggian 3171 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sebelum perjalanan, sempat menitipkan pesan kepada Dipa dan Wangsa Menggala untuk menjaga alam Gunung Lawu. Keduanya diberi kekuasaan atas Lawu seisinya dan diberi kepercayaan untuk membawahi semua yang ada termasuk hal gaib dan semua kekuatan alam.
Daerah kekuasaan keduanya bukan hanya Gunung Lawu saja, melainkan sampai barat Merbabu, serta timur Wilis serta Pantai Selatan dan Utara.
Dari keduanya lalu muncul misteri Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak. Yang hingga sekarang masih menjadi misteri Gunung Lawu via Candi Cetho.
Bertemu Kyai Jalak
Berangkat dari kisah diatas, Kyai Jalak merupakan patih atau tangan kanan dari Sunan Gunung Lawu (bukan islam).
Menurut masyarakat sekitar, saat Kyai Jalak muncul itu pertanda baik jika Anda bertemu, asalkan kamu tidak mengganggu saja. Ia akan menuntun para pendaki menuju puncak dengan aman dan bahagia.
Akan tetapi, apabila Anda berbuat jahil dan berniat tidak baik maka akan dibuat tersesat di tengah jalan pendakian via Candi Cetho.
Asalkan mendaki Gunung Lawu dengan niat yang baik maka kamu tidak perlu takut kerena akan dapat perlindungan. Selama semuanya sesuai peraturan, maka perjalanan akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikit pun.
Misteri Gunung Lawu Via Cemoro Sewu
Pasar Setan
Misteri Gunung Lawu via Cemoro Sewu ini sampai sekarang masih menjadi misteri, meskipun tidak semua rombongan dan pendaki mengalaminya. Hanya saja, mitos yang berkembang di masyarkat dan para pendaki mengatakan bahwa ketika Anda mendengar hal tersebut lemparlah sejumlah uang koin.
Pastikan melempar uang dengan sopan, dan tidak dengan maksud atau niat yang kasar serta merendahkan. Kesopanan selama mendaki sangat diperlukan, jadi harus saling mengingatkan.
Jangan sampai melakukan tindakan yang dapat merugikan dan bisa memancing hal-hal tidak diinginkan terjadi.
Mendaki Jumlah Ganjil
Misteri Gunung Lawu via Cemoro Sewu yang lain adalah, mendaki dengan jumlah ganjil tidak disarankan ketika akan sampai ke Puncak Hargo dalem.
Aturan ini merupakan hal yang tidak tertulis dalam tulisan manapun, dan sebenarnya juga tidak wajib untuk dipatuhi oleh pendaki. Akan tetapi, masyarakat sekitar tetap percaya dan menyarankan untuk tidak mendaki dalam jumlah ganjil untuk sampai ke puncak Hargo Dalem.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, mendaki dalam jumlah ganjil akan terjadi hal yang diluar nalar. Mulai dari kesialan kecil, tersesat, hingga diganggu oleh mahluk ghaib penghuni hutan.
Misteri Gunung Lawu Via Cemoro Kandang
Memiliki Nyawa
Mungkin terdengar tidak masuk akal jika Gunung memiliki nyawa seperti makhluk hidup, namun nyata misteri Gunung Lawu yang satu ini.
Menurut kepercayaan masyarakat, Gunung yang terkenal angker ini diyakini memiliki nyawa layaknya manusia dan bisa merasa. Masyarakat percaya jika Gunung Lawu bisa mendengar omongan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Barang siapa yang berbicara serta bertingkah laku tidak sopan atau buruk, Gunung Lawu akan membalas karena menganggap keberadaannya dihina.
Misteri Kelabang Lawu
Gunung Lawu Via Cemoro Kandang kerap dikaitkan dengan munculnya makhluk gaib seperti macan Lawu, harimau jawa, burung jalak, dan kiyongko (kelabang).
Banyak orang yang meyakini jika kelabang atau kiyongko merupakan sosok penunggu di salah satu sumber air yang ada di lereng Gunung Lawu.
Hewan yang disebut dengan kiyongko ini adalah sumber bencana karena dengan perbuatannya bisa menutup mata air di lereng Gunung Lawu.
Kelabang hitam ini hanya akan menampakkan di tempat-tempat tertentu dan bakal menampakkan dirinya jika ia ingin menampakkan kepada manusia.
Demikianlah sebagian ulasan tentang Misteri Gunung Lawu, semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.***